Kami berkumpul di halaman Gereja Paroki St. Ignatius
Danan kurang lebih pukul 06.30. WIB, kesibukan terlihat menghiasi halaman
Gereja saat itu, tentunya kesibukan untuk persiapan pemberangkatan. Sebelum
berangkat ada beberapa pesan yang disampaikan oleh Fr. Tiro Angelo Daenuwy, SJ
(selaku Moderator OMK Danan) dan Rm. Y. Eka Heru Murcahyana, SJ ( selaku Romo
Paroki St. Ignatius Danan). Mereka berpesan supaya dalam kegiatan ini hendaknya
dipenuhi intensi- intensi pribadi utamanya harapan dan ujub doa untuk kemajuan
OMK Danan itu sendiri. Sesuai dengan tujuan kegiatan ini juga yaitu Studi
Banding dan Temu OMK , maka diharapkan pula dengan kegiatan ini OMK Paroki St.
Ignatius Danan dapat belajar banyak hal utamanya dari OMK Paroki St Yusup
Ambarawa dan OMK Paroki St. Thomas Rasul Bedono . Kami memandang Paroki St.
Yusup Ambarawa dan Paroki St. Thomas Rasul Bedono ini memiliki inovasi dan
keunggulan dalam bidang kegiatan kaum muda.
OMK gereja Jago |
Tujuan pertama kami yaitu Paroki St. Yusup Ambarawa atau
yang lebih dikenal dengan sebutan Gereja Jago. Kami tiba di Gereja Jago kurang
lebih Pukul 11. 30 WIB, ketika sampai di sini
OMK Gereja Jago menyambut kami dengan hangat dan ramah, seperti bertemu
dengan saudara sendiri. Acara pertama yang kami ikuti adalah ramah tamah, keakraban
, saling mengenal satu sama lain dan sambutan- sambutan. Kemudian acara
dilanjutkan dengan pemaparan dari OMK Gereja Jago tentang kegiatan-kegiatan
unggulan mereka seperti kegiatan Porseniman, Paduan Suara , Teater, dan
Visualisasi. Ada sesi tanya jawab untuk saling bertukar informasi. Melalui
teman –teman OMK Gereja Jago Ambarawa dan dari sharing-sharing mereka, kami
mendapat banyak pelajaran berharga yang menguatkan kami bahwa menjadi Orang
Muda Katolik itu harus kreatif, inovatif dan berani mengambil resiko. Ada hal
unik lainnya yang tentunya kami patut acungi dua jempol terhadap semangat dan
ketulusan OMK Gereja Jago ini, yaitu untuk mengumpulkan Orang muda Katoliknya
mereka rela mendatangi satu persatu , dor to dor agar orang muda mau diajak terlibat
dalam kegiatan OMK. Alhasil, mereka menjadi OMK yang kompak, solid dan
menghasilkan buah-buah dari kekompakan itu antara lain Sukses mengadakan
kegiatan porseniman, teaternya sering diundang untuk tampil dalam kampus-
kampus, dsb. Selanjutnya, kegiatan di Gereja Jago diakhiri dengan makan siang
dan keliling sekitar kompleks gereja.
OMK paroki Bedono |
Tujuan selanjutnya yaitu Paroki St. Thomas Rasul Bedono.
Awal memasuki Gereja ini kami kaget karena gerejanya sepi, tapi setelah kami
masuk ke dalam ternyata sudah banyak OMK dari Bedono yang siap menyambut
kedatangan kami. Kedatangan kami di sini disambut dengan permainan alat-alat
musik yang unik hasil karya mereka beserta umat dari Paroki St. Thomas Rasul
Bedono,ada yang dari bambu, ban bekas,dsb.Semua itu dibalut dengan pemainnya
yang menggunakan pakaian jawa . “Kesederhanaan” ya yang pertama terlihat dari
OMK Bedono. Namun setelah mereka memaparkan kegiatan –kegiatan apa saja yang
mereka laksanakan, begitu banyak kekayaan dan keunikan yang ada di
dalamnya.Dengan semboyan: OMK St. Thomas Rasul!! Bedo No!!, mereka tampil
dengan kekhasan tersendiri. Romo Hartono ( Romo Paroki St. Thomas Rasul Bedono)
juga berpesan dalam sambutannya bahwa kita harus membuat yang ada menjadi luar
biasa, dan bukan mengada-ada. Romo Hartono juga mengatakan OMK Paroki St.
Ignatius Danan pasti juga bisa berkembang menjadi luarbiasa bahkan lebih maju.
Di tempat ini kami dibukakan mata bahwa ternyata masih banyak sesuatu yang ada
di sekitar kami yang kami abaikan padahal itu bisa menjadi hal yang luar biasa
tadi. Acara ini ditutup dengan pemberian kenang- kenangan dari kedua OMK paroki
dan foto bersama.
Ziarah Gua Maria Kerep Ambarawa |
Hari sudah menjelang petang, akhirnya kami melanjutkan
perjalanan kami menuju Goa Maria kerep Ambarawa. Di tempat ziarah ini, kami
istirahat dan bermalam di sini. Kami rombongan melakukan doa Rosario bersama,
setelah itu kami berdoa di depan patung Bunda Maria menghaturkan intensi-
intensi pribadi. Sambil melepas lelah kami, ada yang menonton film ada juga
yang menikmati indahnya kompleks Goa Maria Kerep Ambarawa dengan jalan-jalan
keliling. Paginya kami berdoa secara pribadi dan foto bersama di depan patung
Maria yang menjadi ikon Goa Maria Kerep Ambarawa baru-baru ini. Setelah itu
kami sarapan dan melanjutkan perjalanan kami ke Muntilan.
Musium Misi Muntilan - Galeri foto klik disini |
Sesampainya di Muntilan pada hari kedua, kami diajak
mampir ke Bruderan FIC Muntilan, Sebelum menuju Museum Misi Muntilan. Kami
diajak keliling kompleks Bruderan sambil dijelaskan tempat-tempat yang ada di
dalamnya itu untuk apa saja. Salah satunya yang menjadi ingatan kami adalah
kamar Romo Sanjaya. Di sini kami juga berjumpa dengan teman OMK dari Danan juga
yang sekarang sedang menjalani proses pendidikan menjadi calon Bruder FIC,
yaitu Frater Agus dan Frater Seno. Setelah itu kami menuju Museum misi
Muntilan. Di sini kami disambut dengan hangat oleh pengelola museum, kami
dijelaskan sejarah berdirinya museum ini dan diajak keliling untuk melihat isi
museum tersebut. Kami belajar banyak hal mengenai sejarah Gereja Katolik di
Indonesia khususnya di Jawa dan perkembangannya. Setelah selesai berkeliling
kami istirahat dan makan siang. Kemudian sampailah pada acara terakhir yaitu
misa penutupan di Kerkof Muntilan ( makam para romo pendahulu) yang dipimpin
Romo Kris. Kami juga berdoa di makam Romo Stormmesand, SJ yaitu romo yang
menjadi tokoh berdirinya Paroki St. Ignatius Danan.Acara diakhiri dengan
pemberian kenang- kenangan untuk Romo Kris dan foto bersama.Setelah itu kami
pulang kembali ke Paroki St. Ignatius Danan.
Semoga dengan
perjalanan dua hari ini, kami OMK Paroki St. Ignatius Danan semakin lebih
bersemangat, semakin lebih kreatif, dan lebih aktif demi perkembangan Paroki
St. Ignatius Danan, baik sekarang maupun masa yang akan datang. Kami bisa
menggunakan apa yang ada menjadi luar biasa dan bukan mengada-ada.Maju terus
OMK Danan. Bersama kita bisa!!!.(Penulis :Tyas dan Vita)
0 Komentar