OMK PAROKI St. IGNATIUS DANAN ke AMBARAWA dan MUNTILAN


Tanggal 14 April dan 15 April merupakan tanggal yang dinantikan oleh Orang Muda Katolik (OMK) Paroki St. Ignatius Danan. Mengapa mereka sangat menantikan tanggal itu? Karena tanggal tersebut kami akan mengadakan  studi banding, temu OMK dan Ziarah. Apa saja yang menjadi tujuan kami?Yaitu Paroki St. Yusup Ambarawa, Paroki St. Thomas Rasul Bedono, Goa Maria Kerep Ambarawa, Museum Misi Muntilan, dan Kerkof Muntilan ( Makam para Romo pendahulu di Jawa).
            
Kami berkumpul di halaman Gereja Paroki St. Ignatius Danan kurang lebih pukul 06.30. WIB, kesibukan terlihat menghiasi halaman Gereja saat itu, tentunya kesibukan untuk persiapan pemberangkatan. Sebelum berangkat ada beberapa pesan yang disampaikan oleh Fr. Tiro Angelo Daenuwy, SJ (selaku Moderator OMK Danan) dan Rm. Y. Eka Heru Murcahyana, SJ ( selaku Romo Paroki St. Ignatius Danan). Mereka berpesan supaya dalam kegiatan ini hendaknya dipenuhi intensi- intensi pribadi utamanya harapan dan ujub doa untuk kemajuan OMK Danan itu sendiri. Sesuai dengan tujuan kegiatan ini juga yaitu Studi Banding dan Temu OMK , maka diharapkan pula dengan kegiatan ini OMK Paroki St. Ignatius Danan dapat belajar banyak hal utamanya dari OMK Paroki St Yusup Ambarawa dan OMK Paroki St. Thomas Rasul Bedono . Kami memandang Paroki St. Yusup Ambarawa dan Paroki St. Thomas Rasul Bedono ini memiliki inovasi dan keunggulan dalam bidang kegiatan kaum muda.
            
OMK gereja Jago

Tujuan pertama kami yaitu Paroki St. Yusup Ambarawa atau yang lebih dikenal dengan sebutan Gereja Jago. Kami tiba di Gereja Jago kurang lebih Pukul 11. 30 WIB, ketika sampai di sini  OMK Gereja Jago menyambut kami dengan hangat dan ramah, seperti bertemu dengan saudara sendiri. Acara pertama yang kami ikuti adalah ramah tamah, keakraban , saling mengenal satu sama lain dan sambutan- sambutan. Kemudian acara dilanjutkan dengan pemaparan dari OMK Gereja Jago tentang kegiatan-kegiatan unggulan mereka seperti kegiatan Porseniman, Paduan Suara , Teater, dan Visualisasi. Ada sesi tanya jawab untuk saling bertukar informasi. Melalui teman –teman OMK Gereja Jago Ambarawa dan dari sharing-sharing mereka, kami mendapat banyak pelajaran berharga yang menguatkan kami bahwa menjadi Orang Muda Katolik itu harus kreatif, inovatif dan berani mengambil resiko. Ada hal unik lainnya yang tentunya kami patut acungi dua jempol terhadap semangat dan ketulusan OMK Gereja Jago ini, yaitu untuk mengumpulkan Orang muda Katoliknya mereka rela mendatangi satu persatu , dor to dor agar orang muda mau diajak terlibat dalam kegiatan OMK. Alhasil, mereka menjadi OMK yang kompak, solid dan menghasilkan buah-buah dari kekompakan itu antara lain Sukses mengadakan kegiatan porseniman, teaternya sering diundang untuk tampil dalam kampus- kampus, dsb. Selanjutnya, kegiatan di Gereja Jago diakhiri dengan makan siang dan keliling sekitar kompleks gereja.
            
OMK paroki Bedono

Tujuan selanjutnya yaitu Paroki St. Thomas Rasul Bedono. Awal memasuki Gereja ini kami kaget karena gerejanya sepi, tapi setelah kami masuk ke dalam ternyata sudah banyak OMK dari Bedono yang siap menyambut kedatangan kami. Kedatangan kami di sini disambut dengan permainan alat-alat musik yang unik hasil karya mereka beserta umat dari Paroki St. Thomas Rasul Bedono,ada yang dari bambu, ban bekas,dsb.Semua itu dibalut dengan pemainnya yang menggunakan pakaian jawa . “Kesederhanaan” ya yang pertama terlihat dari OMK Bedono. Namun setelah mereka memaparkan kegiatan –kegiatan apa saja yang mereka laksanakan, begitu banyak kekayaan dan keunikan yang ada di dalamnya.Dengan semboyan: OMK St. Thomas Rasul!! Bedo No!!, mereka tampil dengan kekhasan tersendiri. Romo Hartono ( Romo Paroki St. Thomas Rasul Bedono) juga berpesan dalam sambutannya bahwa kita harus membuat yang ada menjadi luar biasa, dan bukan mengada-ada. Romo Hartono juga mengatakan OMK Paroki St. Ignatius Danan pasti juga bisa berkembang menjadi luarbiasa bahkan lebih maju. Di tempat ini kami dibukakan mata bahwa ternyata masih banyak sesuatu yang ada di sekitar kami yang kami abaikan padahal itu bisa menjadi hal yang luar biasa tadi. Acara ini ditutup dengan pemberian kenang- kenangan dari kedua OMK paroki dan foto bersama.
            
Ziarah Gua Maria Kerep Ambarawa

Hari sudah menjelang petang, akhirnya kami melanjutkan perjalanan kami menuju Goa Maria kerep Ambarawa. Di tempat ziarah ini, kami istirahat dan bermalam di sini. Kami rombongan melakukan doa Rosario bersama, setelah itu kami berdoa di depan patung Bunda Maria menghaturkan intensi- intensi pribadi. Sambil melepas lelah kami, ada yang menonton film ada juga yang menikmati indahnya kompleks Goa Maria Kerep Ambarawa dengan jalan-jalan keliling. Paginya kami berdoa secara pribadi dan foto bersama di depan patung Maria yang menjadi ikon Goa Maria Kerep Ambarawa baru-baru ini. Setelah itu kami sarapan dan melanjutkan perjalanan kami ke Muntilan.
            
Musium Misi Muntilan - Galeri foto klik disini

Sesampainya di Muntilan pada hari kedua, kami diajak mampir ke Bruderan FIC Muntilan, Sebelum menuju Museum Misi Muntilan. Kami diajak keliling kompleks Bruderan sambil dijelaskan tempat-tempat yang ada di dalamnya itu untuk apa saja. Salah satunya yang menjadi ingatan kami adalah kamar Romo Sanjaya. Di sini kami juga berjumpa dengan teman OMK dari Danan juga yang sekarang sedang menjalani proses pendidikan menjadi calon Bruder FIC, yaitu Frater Agus dan Frater Seno. Setelah itu kami menuju Museum misi Muntilan. Di sini kami disambut dengan hangat oleh pengelola museum, kami dijelaskan sejarah berdirinya museum ini dan diajak keliling untuk melihat isi museum tersebut. Kami belajar banyak hal mengenai sejarah Gereja Katolik di Indonesia khususnya di Jawa dan perkembangannya. Setelah selesai berkeliling kami istirahat dan makan siang. Kemudian sampailah pada acara terakhir yaitu misa penutupan di Kerkof Muntilan ( makam para romo pendahulu) yang dipimpin Romo Kris. Kami juga berdoa di makam Romo Stormmesand, SJ yaitu romo yang menjadi tokoh berdirinya Paroki St. Ignatius Danan.Acara diakhiri dengan pemberian kenang- kenangan untuk Romo Kris dan foto bersama.Setelah itu kami pulang kembali ke Paroki St. Ignatius Danan.
             
Semoga dengan perjalanan dua hari ini, kami OMK Paroki St. Ignatius Danan semakin lebih bersemangat, semakin lebih kreatif, dan lebih aktif demi perkembangan Paroki St. Ignatius Danan, baik sekarang maupun masa yang akan datang. Kami bisa menggunakan apa yang ada menjadi luar biasa dan bukan mengada-ada.Maju terus OMK Danan. Bersama kita bisa!!!.(Penulis :Tyas dan Vita)

0 Komentar