NOVENA PUTARAN 5 DI GUA MARIA SENDANG RATU KENYA.


Novena yang diadakan (6/1) lalu bertepatan natal terakhir yakni Hari Raya Penampakan Tuhan. Tidak banyak umat dari luar paroki yang hadir, namun umat tetap khidmat mengikuti misa yang dipimpin pastor Thomas Ari Wibowo, Pr dari paroki St. Yohanes Rasul Wonogiri. Meski tema novena kali ini, “Maria Bunda Bangsaku : Teladan Kasih, Kebenaran dan Keadilan”, dalam homilinya pastor Bowo tetap mengaitkan dengan kelahiran Yesus. Kelahiran selalu identik dengan kebahagiaan. Begitu pula dalam kebiasaan yang terjadi dalam masyarakat. Bila ada yang habis melahirkan, teman, tetangga dan saudaranya berbagi kebahagiaan dengan menengok dan membawa hasil bumi atau kado. “Bukan bentuk bawaan yang dilihat, tapi kehadiran, sukacita dan syukur yang utama”, kata pastor Bowo.

Paduan suara Marino Baturetno mengiringi Misa Novena

Begitu pula dengan kehadiran Yesus. Orang yang mendengar kabar sukacita sangat mengakui kebenaran bahwa Yesus adalah Mesias dan Sang Penebus. Namun sayangnya tidak semuanya menanggapi seperti itu. Terlebih bagi penguasa saat itu seperti Raja Herodes yang dilanda kekhawatiran atau pragmatis bahwa nantinya bayi Yesus ini akan menjadi raja sang penebus dunia. Untuk itulah tiga raja saat itu berencana membunuh anak-anak di Yerusalem. Namun Yesus diselamatkan oleh Tuhan.



Lebih lanjut pastor Bowo menegaskan bahwa umat dihadapkan pada misteri Allah berupa tanda-tanda yang ditunjukkan Allah yakni sukacita besar bahwa telah dipertemukan dengan Raja Semesta Alam. Lagi-lagi pastor Bowo mengingatkan bahwa pusat natal adalah bayi Yesus. Untuk itu pastor Bowo berharap pada umat yang hadir pada misa novena kali inicbahwa seluruh hidup baik dan buruk hendaknya dipersembahkan pada Tuhan. “Allah akan terima persembahan hidup umatNya dan mengasihi tanpa syarat. Itulah persembahan sejati kita pada Allah”, tegasnya.

Henny Alit

0 Komentar