KUNJUNGAN TIM SUPERVISI KAS KE PAROKI DANAN

Paroki Danan tahun ini kedatangan tim supervisi KAS yang terdiri dari 11 orang pastor dan awam. Apa sebenarnya tugas tim supervisi dan apa tujuannya? Semua terangkum dalam pertemuan tim supervisi dengan sebagian pengurus Dewan Paroki, ketua wilayah dan ketua lingkungan terdekat serta tokoh umat (18/3) di panti paroki.

Ketua tim supervisi KAS, Greg. Kriswanta, Pr, memperkenalkan anggota tim supervisi yang terdiri dari sekretaris, tim tata penggembalaan, tim tata kelola administrasi dan tim tata kelola harta benda. Tak lupa Pastor Vikep Surakarta, Rob. Budiharyana, Pr juga hadir dalam pertemuan ini.


Tujuan kedatangan mereka, agar Uskup bisa mengetahui informasi perkembangan paroki. Seperti yang ditegaskan pastor Kris, ini bukan penilaian tapi belajar bersama-sama agar ada kesadaran bahwa pembenahan harus sampai ke akar-akar paroki. Sedangkan visinya, agar pelayanan paroki dalam merawat jiwa-jiwa umat semakin optimal karena paroki menjadi pusat pelayanan pastoral.

Berbeda dengan supervisi tahun lalu, bukan lagi masalah kesejahteraan umat tapi akan melihat tata penggembalaan, tata kelola administrasi dan tata kelola harta benda. “Sehingga gereja bisa dirasakan kehadirannya sampai di luar paroki dan ketiga pedoman tadi bisa disinergikan” kata pastor paroki Maria Assumpta Klaten.


Warisan Budaya dan Misi

Dalam laporan tata penggembalaan, pastor Y. Eka Heru Murcahyana, SJ, menjelaskan bahwa, umat paroki Danan kini berjumlah 2004 jiwa yang tersebar di 6 wilayah 4 kecamatan. Meski hanya 1,25% dari jumlah penduduk 4 kecamatan, umat punya bela rasa atau gotong royong dan mau menerima pembaharuan dari reksa pastoral KAS. Lebih membanggakan lagi, umat perantau dari luar paroki sudi menjadi donatur paroki.

Tahun ini paroki Danan sudah 22 tahun menjadi paroki mandiri dan punya keunikan yakni mempunyai warisan Gua Maria Sendang Ratu Kenya, waduk nawangan dan waduk gajah mungkur. Dari air genangan kedua waduk ini umat yang kebanyakan berprofesi sebagai petani, bisa mengolah lahannya.


Namun di balik kebanggaan dan warisan tadi, pastor Heru punya keprihatinan dan tantangan, banyak putra-putri terbaik paroki merantau ke kota maka kemajuan paroki agak lamban. Tantangan lain yakni pelayanan misa minggu ke wilayah jauh seperti Songbledek yang hanya dihadiri 10 orang. “Tapi saya tetap semangat dan bersyukur karena misa lingkungan adalah tempat pembinaan umat atau katekese” kata pastor Heru.


Masalah yang sama juga dilontarkan pastor vikep Surakarta, Rob. Budiharyana, Pr dalam tanggapannya. Menurutnya, sejarah paroki Danan sangat inspiratif namun ada trauma penderitaan dan budaya pemiskinan. Ini disebabkan karena warisan misi bahwa sebelumnya selalu dimudahkan dalam segala hal, maka bila ada apa-apa yang selalu disalahkan pastor atau brudernya. “Ternyata belum ada kesadaran bahwa Gereja itu adalah kita”, jelas pastor yang tinggal di pastoran Purbowardayan ini.

Dari hasil laporan supervisi, pastor Budi punya catatan penting yakni, jumlah umat paroki Danan dari tahun ke tahun menurun. Namun masih ada harapan dan peluang karena ada pemberdayaan dan keterbukaan umat untuk dibimbing dan diarahkan.


Usai presentasi dari pastor Heru dan sekretariat paroki yang diwakili Ch. Titik Mulyani serta tanggapan dari tim supervisi, acara dilanjutkan pemeriksaan dari masing-masing tim kelola administrasi dewan paroki dan sekretariat paroki, harta benda dan penggembalaan.

Henny Alit

0 Komentar