MISA ARWAH DI MASA PANDEMI


Setelah vakum 8 bulan tidak ada peribadatan karena pandemi, awal nopember tepatnya minggu, 1 Nopember 2020 paroki Danan diberikan ijin oleh pemerintah setempat untuk menyelenggarakan Misa di gereja. Bertepatan pula dengan peringatan arwah semua orang beriman, keesokan harinya diadakan Misa arwah di gereja (2/11) yang dihadiri ratusan umat.

Meski dengan protokol kesehatan yang ketat umat tetap menyambut gembira dimulainya peribadatan ini. Sebelum memasuki area gereja, umat yang hadir wajib dicek suhu badannya oleh petugas OMK yang sudah siap dengan thermogun. Setelah itu umat umat memasukkan uang kolekte dalam kotak yang sudah disiapkan oleh petugas di depan pintu pagar dan mencuci tangan di tempat yang sudah disediakan.

Dalam gereja umat tetap menjaga jarak dengan menduduki satu bangku untuk dua orang saja. Begitu pula saat menerima komuni dan pulang, umat dilarang berdesakan apalagi bersalaman.


Perayaan Ekaristi Arwah dipimpin pastor Bonifasius Dwi Yuniarto Nugroho, Pr. Dalam homilinya pastor Boni menegaskan mengapa kita harus mendoakan mereka yang sudah meninggal? Seperti yang dikatakan Faustina, ada dua jalan bagi orang yang sudah meninggal, jalan yang berbatu dan kecil tapi setelah itu ada tempat yang indah dan padang rumput yang hijau. Namun ada yang masih menanti untuk melewati jalan yang kecil itu.  "Untuk itulah kita harus doakan mereka agar Allah memberikan kerahiman-Nya", kata Rm. Boni.

Hanya ada dua kata untuk kita yang masih hidup yakni pasti dan tidak pasti. Yang pasti, kita akan meninggal dan yang tidak pasti, kita tidak pernah tahu kapan akan meninggal. Pastor yang hobby bersepeda ini berharap agar kita selalu mengupayakan yang terbaik untuk saudara/i kita yang sudah meninggal, hadirkan mereka dan minta restu mereka yang sudah berada dalam keabadian.

Di akhir Perayaan Ekaristi Rm. Boni memberkati bunga yang dibawa umat dari rumah yang sudah diletakkan di samping altar.

Henny Alit






0 Komentar