MISA PEMBUKAAN BULAN MARIA PERDANA DI MASA PANDEMI


Pandemi sudah berlangsung setahun lebih. Misa mingguan di gereja sudah dimulai beberapa bulan yang lalu dengan prokes. Memasuki bulan Maria, untuk pertama kalinya tim pengelola Gumar Sendang Ratu Kenya mulai menyelenggarakan misa kudus pembukaan dalam menyambut bulan Maria (⅕). 

Diikuti umat paroki Danan, misa yang dipimpin pastor Ag. Nunung Wuryantoko, Pr ini mengambil tema bulan maria, BERSAMA MARIA SEMAKIN BERIMAN MENDALAM DAN BERBUAH DALAM HIDUP. Selama bulan maria diadakan misa tiap jumat malam jam 19.30 di gumar SRK. Sedangkan misa penutup rencana (30/5) jam 10.00 wib.


Setelah setahun tidak ada kegiatan apapun di gumar SRK, umat banyak yang takjub dengan banyak perubahan dan pembangunan fisik di sekitar lokasi gumar. Gumar semakin indah dengan didirikan salib besar di atas gumar. Patung Yesus dan Yosef dan Maria membopong Yesus.


Dalam homilinya romo nunung menjelaskan secara rinci makna di balik dibangunnya tempat doa tsb. Hal ini dimaksud agar umat bisa memaknai ziarah di gumar SRK dengan tidak sekedar berdoa di depan gua maria. Bila umat akan memasuki gumar, ada tangga yang akan dilebarkan trapnya yang menunjukkan sabda bahagia. Lalu masuk ke kran air tujuh, yang melambangkan tujuh sakramen untuk pertolongan umat yang mengalami keselamatan. 

Setelah itu umat berdoa di depan gumar. Ada yang berbeda pula dengan patung maria yang menurut pastor Nunung sengaja diganti dengan patung maria dengan tangan terbuka yang bermakna bersama bunda maria umat menerima pertolongan Tuhan.


Tidak berhenti di situ, umat bisa langsung menuju ke salib yesus di atas gumar. Pastor nunung juga menjelaskan bahwa maria tidak mau lebih tinggi dari putranya karena melalui Bunda Maria umat menuju Yesus Kristus. 


Sedangkan patung Maria yang membopong Yesus menunjukkan kesetiaan seorang ibu, kesetiaan dalam keluarga, pekerjaan dan iman. Dengan demikian menurut pastor Nunung, dengan berziarah di SRK umat menjadi orang yang setia karena melewati proses atau pengalaman iman yang bisa diceritakan. "Buahnya adalah kesetiaan dan menemukan perjalanan Tuhan yang membahagiakan" tegas Rm. Nunung.


Usai homili pastor Nunung memberkati tempat doa dan kedua patung tersebut. 


Henny Alit








0 Komentar