Natalan Climen Ibu-ibu Paroki Danan, Satukan Konsep Dalam Paguyuban, Bukan Sekedar Arisan

Meski natal sudah berlalu dan menjelang Rabu-abu, Ibu-ibu Paroki St. Ignatius Danan yang tergabung dalam WKRI Danan mengadakan natalan kecil-kecilan di panti paroki Danan (19/1).

Dihadiri lebih dari 50 ibu-ibu dari seluruh lingkungan dan wilayah di paroki Danan, acara cukup meriah diisi dengan persembahan lagu dari ibu-ibu dan door prize puluhan gula 1 kg yang sudah siap dibagi-bagi bagi mereka yang beruntung menjawab pertanyaan dari panitia. Karena acara ini diprakarsai oleh WKRI yang notabene adalah ormas, maka lagu Indonesia Raya dan Mars WKRI dikumandangkan bersama-sama sebagai tanda pembukaan.

Tak lupa Rm. Bonifasius Dwi Yuniarto Nugroho, Pr memberikan sambutannya. Ia berharap paguyuban ibu-ibu ini bukan sekedar kumpul duit dan arisan tapi menyatukan konsep kebersamaan dalam paroki. "Seolah-olah paroki hanya milik giriwoyo dan giritontro, padahal masih ada pracimantoro, paranggupita, songbledeg, tirtoswara, gedhongrejo dll." kata Pastor Boni.

Romo mengusulkan, untuk menggunakan misa minggu kelima sebagai sarana untuk berkumpul dan makan bersama seluruh paroki, jadi bukan bentuk komunitas namun persatuan. Semua itu sesuai dengan program visioner paroki 2020 yakni menjadi umat yang transformatif, merubah diri sendiri terlebih dahulu hingga mampu mengubah hal yang positif di sekitarnya.

Sesuai arahan Pastor Boni, FM. Tutik Widyastuti ketua WKRI Danan juga menyatakan dalam sambutannya bahwa WKRI sebaiknya bukan hanya sekedar diisi dengan simpan pinjam namun ada yang lebih penting yakni kebersamaan hati untuk mengembangkan iman. Maka paguyuban ini bukan hanya milik anggota tapi semua ibu-ibu yang ada di paroki Danan, bukan exlusif. Tutik juga berharap, jadilah ibu yang membawa banyak perubahan yang positif dan motor penggerak di lingkungan masing-masing.

Sebagai penutup acara As. Sudarmini mengajak semua yang hadir menyanyikan lagu Atiku Ora Krasa Tentrem.

Henny Alit